Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

KIsah Akhir Hayat Dari Soeroso Yang Gugur Oleh Bidikan Penembak Belanda

Jakarta - Dianggap berbahaya, komandan BBRI Cianjur itu menjadi buruan militer Belanda. Seorang penembak runduk mengakhiri hidupnya. Desember 1946, perlahan-lahan tentara Inggris mulai meninggalkan Indonesia. Mereka lantas menyerahkan kembali kekuasaan kepada tentara Belanda. Kondisi itu jelas membuat para pejuang Indonesia meradang. Tidak sudi dikembalikan kepada Belanda, perlawanan malah semakin menguat di mana-mana. Di Cianjur, kehadiran orang-orang Belanda tentu saja mendapatkan penolakan keras. Nyaris setiap hari hidup tentara pendudukan tak pernah tenang. Selalu saja ada dari mereka yang terbunuh atau hilang diculik gerilyawan Republik. Salah satu pelaku aksi teror itu adalah pasukan Banteng Soeroso. Nyaris setiap malam, Soeroso dan anak buahnya meneror asrama militer Belanda yang berada di wilayah Kampung Tangsi (sekarang menjadi Gang Pangrango) dan induk pasukan mereka yang bermarkas di Joglo (sekarang menjadi gedung Komando Distrik Militer 0608 Cianjur, Toserba